Mengidentifikasi hikmah perkembangan Islam di
Indonesia
Sebelum kaum penjajah, yakni Portugis, Belanda dan Jepang, masuk ke
Indonesia, mayoritas masyarakat Indonesia telah menganut agama Islam. Agama
Islam agama yang sempurna, yang ajarannya mencakup berbagai bidang kehidupan
manusia, baik dalam hubungannya dengan Allah (akidah dan ibadah), maupun dalam
hubungannya dengan sesama manusia dan mahluk Allah lainnya (social, politik,
ekonomi dan kebudayaan).
Dengan dianutnya agama islam oleh mayoritas masyarakat Indonesia, ajaran islam telah banyak mendatangkan perubahan.
Dengan dianutnya agama islam oleh mayoritas masyarakat Indonesia, ajaran islam telah banyak mendatangkan perubahan.
Menurut Islam, berperang dalam ragka mewujudkan
dan mempertahankan kemerdekaan bangsa, Negara dan agama merupakan “jihad fi
sabilillah” tersebut dianggap mati syahid, yang imbalannya adalah surga.
Perubahan-perubahan cara berpikir, bersikap dan berbuat yang ditanamkan islam
tersebut mendorong umat islam Indonesia di berbagai pelosok tanah air untuk
berjuang mengusir kaum penjajah dengan berbagai cara, antara lain dengan cara
peperangan.
Perjuangan mengusi penjajah terus berlanjut,
sampai kaum penjajah betul-betul angkat kaki dari bumi Indonesia.
Bangsa Penjajah yang datang dari Eropa Barat ke
Dunia Timur, termasuk Indonesia, dengan semboyan “gold, glory dan gospel”
mewujudkan semboyan tersebut dengan melakukan berbagai usaha dengan menghalakan
segala cara.
Menghadapi sikap dan perilaku yang tidak berperi
kemanusiaan dan berperikeadilan, maka kerajaan-kerajaan islam dan umat islam
dipimpin panglima perangnya masing-masing, bangkit melawan penjajah.
Walaupun perlawanan para pahlawan Islam tersebut
dapat dipatahkan oleh kaum penjajah, namum perlawanan dan perjuangan umat islam
terus berlanjut dengan berbagai bentuk dan cara, sehingga kemerdekaan bangsa
dan Negara Indonesia betul-betul terwujud.
Menyebutkan hikmah perkembangan Islam di Indonesia
Hikmah perkembangan Islam di Indonesia antara lain
sebagai berikut.
- Semboyang yang diajarkan Islam yang berbunyi “Islam adalah agama
yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan” telah mampu mendorong
masyarakat Indonesia untuk melakukan usaha-usaha mewujudkan kemerdekaan
bangsanya dengan berbagai cara. Mula-mula dengan cara damai, tapi karena tidak
bisa lalu dengan cara menempu peperangan.
Allah SWT berfirman, “dan perangilah dijalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas.”
Allah SWT berfirman, “dan perangilah dijalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas.”
- Masyarakat Indonesia dibebaskan dari pemujaan berhala dan
pendewaan raja-raja serta dibimbing agar menghambakan diri hanya kepada Allah,
Tuhan yang maha Esa.
Rasa persamaan dan rasa keadilan yang diajarkan islam mampu mengubah masyarakat Indonesia yang dulunya menganut sistem kasta dan diskriminasi menjadi masyarakat yang setiap anggotanya mempunyai kedudukan, harkat, martabat dan hak-hak yang sama.
Rasa persamaan dan rasa keadilan yang diajarkan islam mampu mengubah masyarakat Indonesia yang dulunya menganut sistem kasta dan diskriminasi menjadi masyarakat yang setiap anggotanya mempunyai kedudukan, harkat, martabat dan hak-hak yang sama.
- Semangat cinta tanah air dan rasa kebangsaan yang didengungkan
Islam dengan semboyan”Hubbul-watan minaliiman” (cinta tanah air sebagian dari
iman) mampu mengubah cara berpikir masyarakat
Indonesia, khususnya para pemudanya, yang dulunya bersifat sectarian
(lebih mementingkan sukunya dan daerahnya) menjadi bersifat nasionalis. Hal ini
ditandai dengan lahirnya organisasi pemuda yang bernama Jong Indonesia pada
bulan februari 1927 dan dikumandangkannya sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober
1928.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar